6 Apr 2013

Toilet Training: Siapkah Anda Melatih Anak?


toilet training
Toilet training memang perlu diajarkan sejak dini pada anak. Tetapi kebanyakan ibu tidak menunggu sampai sang anak menunjukkan ia ingin pergi ke toilet sendiri karena takut anaknya tidak akan pernah belajar. Melatih toilet training juga dapat membantu meringankan beban Anda di saat-saat harus menggantikan pampersnya yang sudah kotor. Walau bagaimanapun, sedari dini anak harus diajarkan toilet training agar melatihnya lebih mandiri.

      Saat ini banyak sekali para ibu yang tidak ingin repot untuk menggantikan popok anaknya berulang-ulang kali serta mencucinya, sehingga lebih memilih untuk menggunakan pampers atau diapers. Namun perlu Anda ketahui juga bahwa penggunaan pampers bisa membuat ruam-ruam pada kulit si kecil. Bila hal tersebut tidak ingin terjadi pada anak, Anda bisa memulainya dengan melatih toilet training sejak dini. Jika ingin memulai toilet training yang terpenting adalah Anda bisa memahami dengan baik sikap anak dan melatihnya dengan kesabaran yang cukup.
      Dalam memulai toilet training dengan sang anak perlu diperhatikan, agar Anda jangan terlalu keras saat melatihnya. Dibutuhkan kesabaran yang cukup besar dalam mengajarkan toilet training pada si kecil, karena bisa saja terdapat anak yang cepat tanggap ataupun lambat dalam mengerti. Jangan sampai karena anak sulit diajarkan, Anda menjadi kesal, marah atau tidak sabar dalam menghadapi tingkah lakunya. Cukup Anda katakan, "Nah itu bagus, ade udah pintar sekarang" bila ia telah mengerti sedikit demi sedikit.
      Melatih toilet training juga diperlukan beberapa jurus ampuh agar anak terbiasa melakukannya. Diperlukan hal yang mendasar bagi para ibu bahwa anaknya belum sadar untuk merasakan rasa pipis atau pup. Untuk itu, bicaralah dengan si kecil bila saat yang tepat ia pipis. Beritahukan padanya bahwa apa yang ia rasakan saat itu adalah namanya mengompol. Setelah itu, ajaklah si kecil untuk ke kamar mandi dan beritahukan kembali jika ia akan pipis kembali agar tempat yang tepat untuk ia pipis atau pup adalah kamar mandi atau toilet.
      Selain itu, jangan biasakan anak menggunakan diapers saat di rumah. Ini memungkinkan anak menjadi terbiasa dan enggan untuk mengenal toilet training. Latihlah sedari dini untuk mengajarkan anak apa arti dari "kebelet" pipis, sehingga setelah ia bisa merasakan hal tersebut dan Anda pun juga sering mengajarkan toilet training pada si kecil maka secara lambat laun anak pun akan mengerti apa yang telah diajarkannya selama ini.
      Dengan melatih si kecil toilet training sejak dini, Anda bisa memulainya dengan menggunakan pottyPotty ini bisa Anda dapatkan di toko perlengkapan bayi. Agar anak bisa menggunakannya dengan nyaman, Anda bisa memilih potty yang berwarna cerah, berbentuk lucu dan memilih gambar karakter favorit si kecil. Biasakan hal ini untuk dikenalkan pada anak setiap harinya, agar ia terbiasa dengan keadaan tersebut.
      Pada tahap berikutnya, Anda perlu mengenali tanda-tanda anak akan pipis atau pup. Saat ia akan pipis biasanya akan memegang alat kelaminnya dan bila ia sudah bisa bicara ia akan mengatakannya pada Anda. Begitupun saat ia akan merasa ingin pup, ia terdiam sejenak atau malah asik dengan mainannya sendiri. Untuk itu, Anda perlu mengajaknya segera ke kamar mandi atau toilet agar melatihnya secara bertahap dalam pengenalan toilet training. Jika hal ini telah berulang-ulang kali dan ia terbiasa melakukannya, tentu anak akan mengikuti apa yang telah Anda ajarkan padanya.
      Selama melatih toilet training pada si kecil yang paling terpenting adalah Anda tunjukan simpati padanya, terutama saat ia melakukan kesalahan pada waktu ia mengompol ataupun pup di celana jangan langsung memarahinya cukup dengan memberitahukannya saja bahwa kesalahan yang ia lakukan jangan sampai diulangi kembali. Selamat mencoba. (Sumber: Melinda Hospital)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar